-Meditasi

Pengalaman pertama kali mengikuti retreat meditasi terasa lelah, menyakitkan, gamang namun juga “fresh”. Secara fisik, berlatih meditasi formal duduk diam, dengan tulang punggung diluruskan, kaki bersila ditumpangkan tubuh melemas merupakan siksaan.  Secara fikiran, semua berloncatan, berlarian, menghilang dan dicari tidak ketemu, atau hanyut menjadi lamunan. Secara reaksi batin, sumbatan emosi mengalir tersendat-sendat, bingung mencari jalan keluarnya.  Mengerti kata sadar atau menyadari reaksi batin tidak lah mudah menemukan makna. Semua kelelahan itu menimbulkan reaksi fisik, ngilu, pundak pegal, bahu seperti ada sumbatan batu, pinggang sakit, vertigo, mual, sendawa tidak ada habisnya dan rasa sakit kepala. serangan tidak datang bersamaan namun satu demi satu dan akhirnya bertumpuk. Sekarang, meditasi belum terlihat banyak manfaatnya untuk menghilangkan kenangan, mengusir bimbang, dan memunculkan reaksi sadar dalam bertindak. Yang bisa kulakukan dari meditasi ini barulah sebatas mengamati pikiran-pikiran dan reaksi batin. Reaksi batin makin lama makin melemah untuk objek-objek tertentu. Kurasa itu pertanda bagus.